Kembali Menulis

Setelah lebih dari satu setengah tahun absent menulis di blog yang isinya baru dua postingan ini, saya menulis lagi dengan tekad mulai sekarang akan menulis secara rutin tentang internet marketing untuk pemula dari seorang pemula juga.
Isi blog ini bukan mengajari tentang menjadi seorang internet marketing yang dahsyat bagi pemula tapi lebih kepada brainstorming (saya pribadi) mengenai praktek-praktek internet marketing yang banyak kita jumpai di internet.
Ada (cukup) banyak blog-blog yang berisi tentang pelajaran berbisnis lewat internet yang berkualitas yang nantinya akan dicantumkan di blog ini sebagai bahan pelajaran dan bahan brainstorming kita.

Kemarin, saya menemukan sebuah website yang menjual ebook yang berisi tentang cara-cara berkebun emas.
Tentu saja isi sales-letternya sangat menjanjikan. Saya coba google dengan kata kunci “berkebun emas” maka keluarlah website http://purwo.com/kebun-emas – (alamat ini bisa Anda kopas langsung di browser new tab Anda) di urutan pertama. Ketika saya masuk ke website mas Purwo tersebut ternyata isinya memang sangat informatif dan isi komentar dari pengunjung lainnya sangat bagus karena memberi pandangan yang menyeimbangkan tentang keuntungan dan kerugian (baca: resiko) dalam melakukan bisnis berkebun emas yang ditawarkan dalam e-book tersebut.
Yang saya perhatikan dalam perhitungan bisnis yang dipaparkan dalam blog tersebut adalah :
1. Anda harus memiliki modal sebesar 24 juta rupiah (langsung atau dicicil)
2. Harga emas harus naik sebesar 30% (Untuk mendapatkan keuntungan  12 juta rupiah dari investasi sebesar 24 juta rupiah dalam bentuk 5 batang emas @ 25 gram dengan bantuan jasa pegadaian atau bank yang menerima gadai emas)
3. Dalam setahun agar tidak merugi (juga tidak untung) kenaikan harga emas harus minimal 6,67% atau kenaikan senilai Rp600.000,- per Rp9.000.000,- (25gram emas), yaitu untuk membayar biaya titipan 4 batang emas @ Rp750.000,- = Rp3.000.000,- dibagi penjualan 5 batang emas yang dimiliki (karena ada satu batang emas yang tidak digadaikan di bank tetapi disimpan sendiri).

Dalam berinvestasi kita memang harus terbuka dengan ide2 yang mungkin baru kita dengar. Tapi kemampuan kita mengukur kemampuan diri sendiri dan menganalisa resiko yang harus kita tanggung juga akan menentukan kesuksesan kita dalam menjalankan investasi yang kita pilih.